STEAM adalah pembelajaran yang didalamnya terdapat unsure sains, teknologi, engginering, and mathematic, guna mendorong anak untuk aktif kreatif dan ekspolaratif. Dunia saat ini yang kita tinggali telah mengalami perkembangan pesat dalam segala aspek di era digital. Era digital ditandai dengan perubahan teknologi yang semakin cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat diperlukan agar Indonesia mampu bersaing di era digital. Inti dari perkembangan teknologi adalah kompetensi sumber daya manusia di Indonesia dalam bidang sains, keteknikan, teknologi, seni, dan matematika yang dapat disebut dengan STEAM ( Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics ). Metode pembelajaran STEAM (Science Technology Engineering Arts Mathematics) menjadi salah satu kunci penting dunia pendidikan menghadapi era digital. STEAM mendorong pengembangan ilmu sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika semakin kreatif.
Program Pendidikan PG-PAUD ( Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini ) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UNS, telah menyelenggarakan workshop yang bertemakan “Pembelajaran Berbasis STEAM Di Era Digital” pada tanggal Sabtu, 27 Februari 2021. Walaupun dalam keadaan pandemi corona, tidak mengalahkan prodi PG-PAUD untuk menyelenggarakan acara tersebut, karena acara tersebut berlangsung sacara daring melalui via zoom. Acara ini menghadirkan pembicara Ibu Novita Eka Nurjanah, M.Pd selaku dosen prodi PG-PAUD, FKIP, UNS dan Ibu Fatimah, S.Pd.,AUD selaku Kepala PTI Diponegoro Surakarta dan moderator yaitu salah satu mahasiswa PG-PAUD FKIP UNS.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB. Acara dimulai dengan pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Universitas Sebelas Maret. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan materi oleh pembicara pertama yaitu Ibu Novita Eka Nurjanah, M.Pd. Beliau memaparkan 4 materi, diantaranya konsep STEAM, ciri pembelajaran berbasis STEAM, urgensi STEAM, dan contoh kegiatan STEAM. Beliau menjelaskan setiap per materi dengan secara jelas kepada peserta acara. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua oleh Ibu Fatimah, S.Pd.,AUD. Beliau memaparkan materi tentang Implementasi Steam pada Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ). Beliau juga menjelaskan materi tersebut dengan jelas, sehingga para peserta memahaminya. Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh beberapa peserta acara. Di akhir acara, para pembicara memberikan sepatah kalimat, Ibu Novita Eka Nurjanah, M.Pd. “Sangat berguna untuk kita sebagai guru PAUD maupun bekal untuk orang tua, karena dengan menggunakan pembelajaran STEAM ini orang tua dapat memnafaatkan barang yang ada disekitar dan menghemat biaya yang dikeluarkan.”,
Ibu Fatimah, S.Pd.,AUD “Mendorong guru untuk selalu memberikan layanan terbaik untuk anak, untuk calon guru dapat memberikan yang terbaik dari, kemauan dari guru lah yang membuat pembelajaran anak lebih baik, pembelajaran yang kaya pengetahuan untuk perkembangan anak seperti pendekatan STEAM, persiapkan anak pada masanya buka pada masa ini.”
Dari pemaparan materi oleh kedua pembicara dapat disimpulkan bahwa terdapat 5 komponen STEAM ,yaitu sains (pengetahuan yang diperoleh secara sistematis), unsur teknologi (bukan barang elektronik, tapi nama lain dari alat), engginering (bagaimana anak bisa mengidentifikasi suatu permaalahan dan mencoba menyelesaikannya), art atau seni (menggambar, melukis, memahat, sastra, drama, music, tari), dan matematika (klasifikasi, seriasi, perhitungan, pengukuran, geometri). Prinsip pendekatan STEAM yaitu, kegiatan yang terbuka, memiliki lebih dari satu jawaban benar, lebih berfokus ke proses bukan hasil, kegiatan bermain bukan paper and pencil, dan kegiatan bukan berupa tugas. Ciri-ciri pembelajaran STEAM yaitu sisi eksplorasi, sisi investigasi, extend, penyelidikan, dan eksperimen. Sedangkan contoh kegiatan STEAM yaitu membuat jarring laba – laba, disediakan material (loose part). STEAM penting bagi anak karena menstimulasi penalaran, prediksi, membuat hipotesis, memecahkan masalah, berpikir kritis, dan masih banyak lagi.